Bismillaahirrahmaanirrahii
Suatu ketika, di saat hari Arafah tiba, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersenyum. Ketika beliau ditanya tentang hal ini, beliau menjawab dengan jawaban yang menggembirakan umatnya sebagaimana terdapat dalam kisah berikut ini.
...
***
Diriwayatkan oleh al-Abbas bin Mirdas ra, bahwasanya ketika hari Arafah mulai sore, Rasulullah saw berdoa untuk umatnya supaya diberi ampunan dan kasih sayang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Waktu itu Rasulullah saw banyak memanjaatkan doa untuk umatnya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabulkannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Aku telah memenuhi permintaanmu dan mengampuni umat mu, kecuali umatmu yang melakukan kezaliman terhadap sesamanya."
Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa kembali, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mampu mengampuni orang yang zalim dan Engkau juga mampu memberikan pahala kepada orang yang dizalimi."
Hanya doa ini saja yang dilantunkan berulang-ulang oleh Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pada sore di hari Arafah itu.
Keesokan harinya, di waktu pagi menjelang meninggalkan Mudzalifah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga berdoa lagi untuk umatnya. Setelah lama berdoa kemudian beliau tersenyum. Sahabat-sahabat bertanya kepada beliau,
"Wahai Rasulullah, kami melihat anda tersenyum di waktu yang biasanya anda tidak tersenyum. Apakah gerangan yang terjadi?"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Saya tersenyum melihat tingkah polah musuh Allah, Iblis ketika ia tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabulkan doaku untuk kebaikan umatku dan mengampuni umatku yang melakukan kezaliman. Ketika ia tahu hal itu, ia mengumpat, menghardik, dan menaburi kepalanya dengan debu. Saya tersenyum melihat ekspresi kesedihan dan keputusasaannya". [HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad]
*dikutip dari kitab Iqaadzul Ghaafiliin minal Halakah ilal Harakati lid-Diini karya Khalid Abdul Mu'thi Khalif
Lihat seterusnya..Diriwayatkan oleh al-Abbas bin Mirdas ra, bahwasanya ketika hari Arafah mulai sore, Rasulullah saw berdoa untuk umatnya supaya diberi ampunan dan kasih sayang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Waktu itu Rasulullah saw banyak memanjaatkan doa untuk umatnya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabulkannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Aku telah memenuhi permintaanmu dan mengampuni umat mu, kecuali umatmu yang melakukan kezaliman terhadap sesamanya."
Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa kembali, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mampu mengampuni orang yang zalim dan Engkau juga mampu memberikan pahala kepada orang yang dizalimi."
Hanya doa ini saja yang dilantunkan berulang-ulang oleh Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pada sore di hari Arafah itu.
Keesokan harinya, di waktu pagi menjelang meninggalkan Mudzalifah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga berdoa lagi untuk umatnya. Setelah lama berdoa kemudian beliau tersenyum. Sahabat-sahabat bertanya kepada beliau,
"Wahai Rasulullah, kami melihat anda tersenyum di waktu yang biasanya anda tidak tersenyum. Apakah gerangan yang terjadi?"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Saya tersenyum melihat tingkah polah musuh Allah, Iblis ketika ia tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabulkan doaku untuk kebaikan umatku dan mengampuni umatku yang melakukan kezaliman. Ketika ia tahu hal itu, ia mengumpat, menghardik, dan menaburi kepalanya dengan debu. Saya tersenyum melihat ekspresi kesedihan dan keputusasaannya". [HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad]
*dikutip dari kitab Iqaadzul Ghaafiliin minal Halakah ilal Harakati lid-Diini karya Khalid Abdul Mu'thi Khalif
No comments:
Post a Comment