Sunday, 14 October 2012

NABI SAMUEL AS

File:Grave Samuel Nabi.JPG
MAKAM NABI SAMUEL AS

NABI SAMUEL, PENGANTI NABI MUSA .

Siapa dia?? Apakah Anda tau?? jangan berpikiran dulu bahwa ia adalah keturunan dari Nabi Musa As. Yang ternyata adalah seseorang dari keturunan nabi lain yg hanya saja diutus oleh Allah swt. untuk menggantikan peranan Nabi Musa As. Tentunya Anda sudah tau kan gimana kisah tentang Nabi Musa As.? Nah, kalo yg ini adalah kisah lanjutannya, hanya saja kisahnya disambung dari kisah nabi lain, mari kita semak kisahnya dibawah ini.


Samuel (Arab:صموئيل Shamu`ayl) dalam Islam dianggap sebagai salah satu nabi Bani Israel dan dikatakan bahawa Samuel adalah keturunan dari Yusuf. Ia pernah diminta oleh kaumnya untuk memilih seorang pemimpin dari kalangannya. Pada akhirnya terpilihlah Thalut yang memiliki profesion seorang petani. Namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, tetapi telah diwahyukan oleh Allah dalam surah Al Baqarah, tanpa menyebutkan namanya

 
Pengganti Nabi Musa A.S.

Beliau telah diutuskan oleh Allah S.W.T. selepas kewafatan Nabi Musa A.S. Semasa zaman Nabi Musa A.S., Bani Israel dalam berabad-abad lamanya dapat hidup bersatu di negeri mereka sendiri, tidak dapat diusir oleh kekuatan daripada mana-mana pihak.

Selepas kewafatan Nabi Musa A.S., bangsa Israel lama kelamaan lupa akan ajaran Nabi Musa A.S., lupa akan agama mereka dan agama itu mereka telah ubah menurut kemauan mereka sendiri.

Dalam keadaan yang demikian itu, akhirnya mereka dapat dikalahkan dan diusir dari kampung halaman mereka sendiri oleh bangsa Palestin.

Nasib bangsa Israel semakin teruk dan melarat di bawah penjajahan sehingga mengalami pengusiran itu, terpisah dari anak dan isteri mereka dalam tempoh yang lama, mereka juga tidak sanggup tampil ke hadapan untuk memimpin bangsanya yang telah bercerai-berai itu.

Akhirnya diutus oleh Allah kepada mereka seorang Nabi, Samuel namanya. Dengan pimpinan Samuel ini, akhirnya beberapa orang di antara bangsa Israil dapat berkumpul. Dari kumpulan ini timbul hasrat bagi mereka, untuk berusaha mengusir bangsa Palestin yang telah mengusir mereka dari tanah airnya. Tetapi sayang, tidak seorang juga di antara mereka yang berani dan sanggup menjadi pemimpin.

Samuel tahu benar mengenai kelemahan kaumnya yang demikian itu, kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya kemauan untuk berjuang dan kelemahan karena tidak adanya rasa patuh terhadap pemimpinnya.

Dengan tegas Samuel berkata kepada mereka: "Sebab kelemahan kamu, adalah kerana kamu sekalian tidak mau berjuang menghadapi peperangan bila dipanggil untuk berperang!"

Mereka menjawab: "Kami sanggup berjuang dan bertempur, kerana tidak tahan lagi hidup sengsara terpisah dengan anak, keluarga dan tanah air sendiri, asal saja ada yang memimpin kami dalam perjuangan dan pertempuran itu. (tetapi hanya sedikit saja yang bersungguh-sungguh untuk berjuang dan mengikut arahan pemimpinnya)."

Samuel meminta mereka menunggu, karena Samwil ingin menerima petunjuk dari Allah S.W.T. terlebih dahulu, tentang maksud ini. Lalu kepada Samuel diwahyukan oleh Allah S.W.T., agar memilih Thalut menjadi raja dan pemimpin perang mereka. Samuel sendiri rupanya belum kenal siapa Thalut itu. Tetapi dengan tegas Allah S.W.T. mewahyukan kepada Samuel, agar jangan ragu-ragu dalam menetapkan Thalut sebagai pemimpin dan jeneral dalam perang yang diperintahkan itu.

Thalut adalah anak desa dalam negeri itu, bahkan anak seorang yang miskin pula. Jangankan ia akan dikenal sebagai pemimpin dalam pergaulan, malah sehari-hari saja jarang orang kenal kepadanya. Tetapi dia adalah seorang yang berbadan kuat dan sehat; tinggi dan gagah perwatakannya, matanya tajam, fikirannya pun luas dan tajam pula. Dalam pada itu, dia mempunyai hati yang suci bersih, budi yang halus dan agung. Dia tinggal di desa kecil bersama-sama bapanya. Pekerjaannya bertani dan berternak.

 
Tabut berjaya dirampas semula

Akhirnya, tentera pimpinan jenderal Thalut telah berjaya mengalahkan bangsa Palestin walaupun jumlah mereka adalah sedikit dan ketika itu juga jeneral Jalut yang memimpin bangsa Palestin telah mati akibat dilontar batu oleh Nabi Daud A.S. yang ketika itu berumur 9 tahun. Nabi Samwil A.S. turut menyertai peperangan itu yang mana Tabut milik Bani Israil telah berjaya dirampas semula.

Kisah mengenai Nabi Samuel A.S. ada disebutkan dalam Al Quran walaupun tidak disebutkan namanya di dalam Al Quran, yaitu surah Al Baqarah ayat 247 dan ayat 248.


Ya, itulah sedikitnya cerita tentang Nabi Samuel As. seorang nabi yg menggantikan peranan Nabi Musa As.
 
**************************************************************************
 
SAMUEL



Samuel (Ibrani שמואל - SYEMU'EL, namaNya adalah El (Allah)).

1. Anak Amihud, pemimpin suku Simeon yang diangkat untuk membantu pembagian tanah Kanaan (Bilangan 34:20). Dalam Bilangan 1 :6; 2: 12; 7:36,41; 10:19, pemimpin suku ini disebut Selumiel bin Zurisyadai, dan dalam semua ayat ini nama Selumiel dipakai oleh Septuaginta (LXX).

2. Seorang cucu Isakhar (I Tawarikh 7:2).


3. NABI SAMUEL.


* 1 Samuel 3:20LAI TB, Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN. KJV, And all Israel from Dan even to Beersheba knew that Samuel was established to be a prophet of the LORD. Hebrew,
וַיֵּדַע כָּל־יִשְׂרָאֵל מִדָּן וְעַד־בְּאֵר שָׁבַע כִּי נֶאֱמָן שְׁמוּאֵל לְנָבִיא לַיהוָה׃
Translit, VAYEDA KOL-YISRA'EL MIDAN VE'AD-BE'ER SYAVA KI-NE'EMAN SYEMU'EL LENAVI LAYEHOVAH


Samuel, hakim terakhir dan terbesar (Kisah 13:20) dan yg pertama di antara para nabi (Kisah 3:24), pada zaman PL jelas dianggap tokoh terbesar sesudah Musa (Yeremia 15:1). Ia pengganti Eli dalam keimaman, dan 1 Samuel 13: 13 menyatakan bahwa hanya dia sendiri yg diberi wewenang mempersembahkan korban.

Ia putra Elkana, dari daerah bani Efraim yang saleh, dan Hana istrinya. Hana yang telah lama sekali mandul, bersumpah, jika Allah mengaruniai dia seorang putra, maka anak itu akan dia persembahkan bagi pelayanan di Kemah Suci. Elkana keturunan Lewi tapi tidak dari garis Harun (1 Tawarikh 6:33 dab).

* 1 Samuel 1:1 LAI TB, Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. KJV, Now there was a certain man of Ramathaimzophim, of mount Ephraim, and his name was Elkanah, the son of Jeroham, the son of Elihu, the son of Tohu, the son of Zuph, an Ephrathite: Hebrew,
וַיְהִי אִישׁ אֶחָד מִן־הָרָמָתַיִם צֹופִים מֵהַר אֶפְרָיִם וּשְׁמֹו אֶלְקָנָה בֶּן־יְרֹחָם בֶּן־אֱלִיהוּא בֶּן־תֹּחוּ בֶן־צוּף אֶפְרָתִי׃
Translit, VAYEHI {dan dia adalah} 'ISY {laki2} 'EKHAD {seorang} MIN {dari} -HARAMATAYIM {Ramataim} TSOFIM {Zofim} MEHAR {daripegunungan dari} 'EFRAYIM {Efraim} USYEMO {dan namanya adalah} 'ELQANAH {elkana} BEN {bin/ anak laki2 dari} - YEROKHAM {yeroham} BEN {bin} - 'ELIHU {elihu} BEN {bin} - TOKHU {tohu} VEN {bin} -TSUF {Zuf} 'EFRATI {orang Efraim}

Sering ada pertanyaan bahwa di dalam 1 Samuel 1:1 Dikatakan bahwa Elkana adalah seorang Efraim. Namun Samuel juga dikenal sebagai seorang imam. Yang patut dikaji lebih lanjut, apakah Elkana ayah Samuel itu seorang Lewi atau seorang Efraim (1 Samuel 1:1)? Jawabnya Elkana adalah seorang Lewi (1 Tawarikh 6:27-28), tetapi kemungkinan dikatakan sebagai orang Efraim karena ia tinggal di Ramataim-Zofim, pegunungan Efraim.

Samuel berasal dari propinsi Rama, tapi di mana pun tidak pernah disebut bahwa kota utama Rama adalah kota kelahirannya ataupun tempat tinggalnya. Bahkan pengalimatan Ibrani dalam I Samuel 28:3 mengungkapkan bahwa kota di mana ia tinggal bukanlah Rama; seandainya tidak demikian maka pengalimatannya pasti akan menjadi, 'di kota Rama'. Kalimat 'datang ke Rama' mengacu kepada propinsinya (bandingkan 1 Samuel 19:22).

Nama Samuel pernah dihubungkan dengan salah satu kota lain yang lebih kecil (1 Samuel 19: 18-19). Nama itu berarti 'nama Allah', atau 'nama ilahi'. Mungkin itu bagian dari suatu kalimat yg diucapkan oleh Hana pada waktu Samuel dilahirkan. Kalimat lengkapnya mungkin berbunyi, 'Aku memohon baginya suatu nama ilahi'.

Setelah Samuel berhenti menyusu, mungkin pada usia 2 atau 3 tahun, Hana membawanya ke Silo dan secara resmi menyerahkannya kepada Eli untuk tinggal bersama dia. Kidung puj iannya tercatat dalam I Sam 2: I-10, yg berakhir dengan ucapan nabiah tentang Raja Mesias.

Pada usia kanak-kanak Samuel telah dianugerahi wahyu ilahi (3: 1-21), yaitu tentang kejatuhan keluarga Eli. Dengan enggan Samuel menyampaikan wahyu itu kepada Eli. Samuel bertumbuh secara mencolok di mata penduduk, dan seluruh negeri tahu bahwa Tuhan telah mempercayai Samuel untuk menjabat jabatan nabi (3:20).

Kekalahan tragis Israel dan hilangnya tabut perjanjian yang disalahgunakan sebagai jimat untuk melawan orang Filistin, serta tewasnya kedua putra Eli dalam peperangan, merupakan akhir dari pewaris Eli dan penolakan terhadap keimaman Harun. Walaupun tidak langsung dinyatakan, Samuel mengambil alih kekuasaan dari Eli yang telah mati (bnd 4:1).

Sesudah suatu jangka waktu yang lama, Samuel memanggil rakyat untuk mengadakan pertobatan nasional dan bakti ulang (7:3). Acuan terhadap 'penghakiman' dalam 7:6 mungkin dihubungkan dengan soal-soal agamawi. Menyadari keterbatasan ingatan manusia, ia mendirikan sebuah tanda peringatan yang permanen untuk janji setia mereka (7: 12). Sebagai kepala urusan-urusan sekular, ia berkeliling untuk mengadili Israel (7:16).


Data-data mengenai Samuel:

    - Ayah : Elkana - 1 Samuel 1:19-20
    - Ibu : Hana - 1 Samuel 1:19-20
    - Anak laki-laki : Yoel dan Abia - 1 Samuel 2:21
    - Saudara laki-laki : 3 orang - 1 Samuel 2:21
    - Disebut pertama : 1 Samuel 1:20
    - Namanya disebut : 134 kali
    - Kitab yang menyebut : 7 buku : 1 Samuel, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Mazmur, - Yeremia, Kisah Para Rasul dan Ibrani
    - Pekerjaan : Nabi dan Imam - 1 Samuel 3:1, 20
    - Tempat kelahiran : Dekat G. Efrayim - 1 Samuel 1:1, 19-20
    - Tempat kematian : Rama - 1 Samuel 25:1
    - Terakhir disebut : Ibrani 11:32
    - Fakta penting : Ia mengurapi Saul dan Daud menajdi raja atas Israel (1 Samuel 9:27; 10:1; 16:13).


Anak-anak Samuel ternyata tidak lebih baik dari anak-anak Eli. Kejahatan-kejahatan mereka menyebabkan ketidak-puasan terhadap sistem hierarki, dan melahirkan tuntutan bagi alternatif lain - suatu monarki, yang merupakan bentuk pemerintahan yang umum di kalangan bangsa-bangsa sekitar. Allah memerintahkan Samuel agar menuruti saja tuntutan itu, namun ia diperkenankan memperingatkan mereka tentang harga yg harus mereka bayar, yakni wajib militer, pajak dan perbudakan (8: 11-18).

Suatu sinar sorot terarah kepada kehidupan pribadi Samuel dalam 9: 1-24. Hal ini jelas merupakan suatu peristiwa dalam kehidupan pribadinya. Gambaran tentang Samuel di sini ialah, bahwa ia seorang yg peka secara rohani, yang sedang mengadakan suatu upaya pembinaan untuk maksud mengembangkan agama yg benar; upaya demikian selalu membutuhkan pemimpin yg menyediakan diri terjangkau oleh mereka yang diharapkannya dapat dia bina. Serentak dengan itu Samuel juga terlibat secara mendalam dalam urusan-urusan kenegaraan. Ia dipercayai untuk mengurapi seorang pemimpin nasional. Peristiwa ini merupakan benih awal dari mana tumbuh pohon monarki dalam sejarah Israel.

Ketidakmampuan Saul membedakan yang materiil dan yang spiritual menjadi sumber kedukaan besar bagi Samuel. Saul menyombongkan diri dcngan merampas hak-hak istimewa para imam mempersembahkan korban (13:9). Samuel dengan keras mencelanya. Sesudah kekalahan orang Amalek, Saul tidak menaati perintah ilahi. Akibatnya Samuel mengucilkan dia (15:10 dab) dan tak pernah secara resmi mengunjunginya lagi.

Samuel lalu ditugasi menjajaki pengurapan pengganti Saul. Ia diutus menemui keluarga Daud. Tanggapan para penatua Betlehem atas kedatangannya, menunjukkan dengan pasti besarnya kekuasaan yang dia miliki. Lagi-lagi ketika Daud melarikan diri kepada Samuel, raja Saul sadar akan ketidakmungkinannya menerapkan kekuasan terhadap sang nabi; ia hanya mengirim utusan-utusannya (19:20).

Kita tidak mendengar apa-apa lagi tentang Samuel sampai wafatnya dan perkabungan nasional (28:3). Betapa Saul tergantung kepada Samuel nampak pada usaha Saul menghubungi dia dengan perantaraan wanita petenung dari EnDor.

Samuel wafat sebelum melihat Daud yang diurapinya menjadi raja Israel yang terbesar. Pada waktu ia wafat, Daud sedang dikejar-kejar oleh Saul di padang belantara En-Gedi. Samuel adalah salah seorang tokoh kunci dalam sejarah Israel. Namanya diabadikan di antara para pahlawan iman dalam Ibrani pasal 11.


Catatan tambahan menganai Samuel :

    - Kelahirannya didoakan (1Sam 1:10-18).
    - Diserahkan di Bait Allah oleh Hana (1Sam 1:21-28).
    - Dibesarkan oleh Eli (1Sam 2:11,18-26).
    - Dipanggil sebagai nabi (dalam 1Sam 3:1-21).
    - Memimpin Israel mengalahkan orang-orang Filistin (dalam 1Sam 7:1-17).
    - Israel minta seorang raja (dalam 1Sam 8:1-22).
    - Memperingatkan orang Israel tentang hak raja (1Sam 8:10-18).
    - Mengurapi Saul menjadi raja (dalam 1Sam 9:1-10:27).
    - Minta diri dari bangsa Israel (dalam 1Sam 12:1-25).
    - Menegor Saul karena korban bakaran (1Sam 13:8-15; 15:10-23).
    - Mengumumkan penolakan Saul sebagai raja (dalam 1Sam 15:1-35).
    - Mengurapi Daud menjadi raja (dalam 1Sam 16:1-23).
    - Melindungi Daud dari ancaman Saul (1Sam 19:18-24).
    - Kematiannya (1Sam 25:1).
    - Kembali dari antara orang mati untuk menghakimi Saul (dalam 1Sam 28:1-25).


Kepustakaan :
E Robertson, 'Samuel and Saul', BJRL 39, 1944, hlm 175 dst;
A.H Edelkoort, De Profeet Samuel, 1955;
J.L McKenzie, 'The Four Samuels", Biblical Research 7,1962, hlm 3-18,
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 2, Ytayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994, hlm. 353-356.
 
 
 
*******************************************************************
 
Nabi Samuel - Jerusalem

The skyline farther north of Jerusalem, on the Nablus road, is dominated by a beautiful mosque on the top of the hill of Nabi Samuel, with its high minaret. This is the traditional tomb of the prophet Samuel. The Crusaders called the spot ‘Mount Joy.’ From there their armies, in 1099, got a first glimpse of the Holy City. A church was built there in 1157 by the Premonstratensians but it was abandoned when the Crusaders retreated to Akko after the battle of Hittin in 1187. Richard the Lionheart spent a few hours there in 1192. It was his only glimpse of the city he had come so far to conquer; he was forced to abandon his plan to attack Jerusalem when expected support did not arrive.

The site was a place of pilgrimage for Jews until the 16th century AD, when a mosque replaced the church. The mosque follows the lines of the medieval church. The place was badly damaged by Turkish shells in 1917, but the edifice was restored during the British Mandate. From the annex along the northern side, steps lead down to a crypt, which is a rock-cut tomb. This tomb may have been at the origin of the tradition of Samuel’s burial, a cenotaph of the Old Testament’s most famous judge.
 
 
 
******************************************************************
 
 



Kisah Talut Dan Jalut   
  
Kisah ini terjadi sesudah zaman Nabi Musa di mana orang Bani Israil telah meminta kepada nabi mereka yaitu Nabi Samuel untuk mengangkat seorang raja untuk memerangi Jalut yang telah mengusir mereka dari kampungnya."Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah." kata mereka.

"Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga," jawab Nabi Samuel.

"Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dipisahkan dari anak-anak kami," jawab mereka.

Namun, ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Terbuktilah anggapan Nabi Samuel tersebut.
Kemudian, Nabi Samuel menyatakan bahwa Allah telah mengangkat Talut, seorang petani dan peternak miskin dari desa, menjadi raja mereka, dan keputusan itu telah dibangkang sepenuhnya oleh mereka.

"Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?" jawab mereka.
"Allah telah memilihnya menjadi raja kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan kekuatan. Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui," jawab Nabi Samuel.

Lalu didatangkan kepada mereka bukti yaitu Tabut, peti kayu berlapiskan emas yang didalamnya berisi ketenangan dan peninggalan keluarga Nabi Musa dan Harun (At Thobari).

Ketika Talut membawa bala tenteranya sejumlah 80 Ribu orang (riwayat lain 300 Ribu orang) untuk melawan tentara Jalut termasuk didalamnya Nabi Daud. Talut berkata, "Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barang siapa meminum airnya, dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali mengambil secukupnya dengan tangan"
Tibalah mereka pada sebuah sungai antara Urdus (Jordan) dan palestin nafsu mereka mengalahkan segalanya. Banyak dari tentara Talut melanggar perintah tersebut dengan meminum air sepuas-puasnya pada sungai tersebut. Dan tentara Talut menyusut menjadi 319 orang (riwayat lain, 313) yang tetap taat terhadap perintah Talut dengan minum secukupnya.

Setelah itu, mereka meneruskan perjalanan, Talut dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka yang tidak taat berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tenteranya".

Namun, bagi mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah pula berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. Dan Allah berserta orang-orang yang sabar."

Maka, semakin berkuranglah tentera Talut yang terus berjuang. Mereka berhasil melewati ujian-ujian Allah. Mereka sangat kuat dan bersemangat. Mereka tidak seperti orang-orang yang luntur iman mereka, yang telah keluar sebelum sempat berhadapan dengan bala tentera Jalut.

Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir"

Meskipun dengan jumlah tentara yang sedikit, Talut tetap maju melawan Jalut. Kedua pasukan pun bertemu dan terjadilah perang tanding satu lawan satu. Daud juga mendapat giliran. Ia berani melawan Jalut, pemimpin pasukan lawan. Melihat sosok kecil Daud, Jalut meremehkannya dengan menggertak, " Enyahlah kau, aku tidak suka membunuh anak kecil." Tidak mau kalah, Daud menyahut, " Aku suka membunuhmu." Serangan Daud ternyata merepotkan Jalut. Daud mampu mengalahkan, bahkan membunuh Jalut. Dengan demikian, pasukan Talut memetik kemenangan. Keberhasilan Daud ini menjadi buah bibir di kalangan Bani Israil.

Dan akhirnya beberapa tahun kemudian, Allah memberikan kekuasaan pada Daud menggantikan Talut dan mengangkat Daud menjadi Nabi.
Sumber: Surah Al Baqoroh ayat 246-252 dan berbagai sumber.

 
 
 
 

1 comment: