"Persamaan
syaitan, apabila ia berkata kepada manusia, 'Jangan percaya'; kemudian
apabila dia tidak percaya, ia berkata, 'Sesungguhnya aku berlepas diri
daripada kamu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Pemelihara semua
alam.'"
(Al-Hasyr, 59:16)
Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan:
1. Zalituun
Duduk
di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda
supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak
perlu.
2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.
3. A’awan
Menghasut
sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan
kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu
mendengar nasihat para ulama.
4. Haffaf
Berkawan
baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di
tempat-tempat maksiat (cth : disko, kelab mlm & tempat yg ada
minuman keras).
5. Murrah
Merosakkan
dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada
Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.
6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.
7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH…)
Duduk
di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah,
Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri
bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang
pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk
kemusnahan rumah tangga lagi).
8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari.
firman Allah Ta’ala, artinya, “Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. al-Baqarah: 168).
TIPS:
- Perlindungan pertama: Menahan pandangan, ucapan, makan, dan berinteraksi dengan manusia secara berlebihan. Hal ini dilarang kerana syaitan masuk bersamaan dengan sikap berlebihan ini. Dan kerana pandangan merupakan salah satu panah Iblis.
- Perlindungan kedua: Membaca dua surat al-Mu’awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas). Sesungguhnya kedua surat ini (al-Falaq dan an-Nas) memiliki pengaruh yang dahsyat dalam menjaga atau melindungi seorang hamba yang ikhlas dari kejahatan syaitan dan tipu dayanya yang lemah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, “Tidaklah berlindung orang-orang yang meminta perlindungan dengan yang lebih utama dari keduanya” (Surat al-Falaq dan Surat an-Nas)”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh al-Albani).
Keselamatan kamu adalah IKHLAS semata-mata... insya'Allah
Iblis berkata: " Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang IKHLAS",
Al-Hijr, 15 : 39-40.
Dan ia (syaitan) bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa):
“Sesungguhnya aku adalah dari mereka yang memberi nasihat kepada kamu berdua.”
[al-A’raaf 7:19-21]
"Bila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Sesungguhnya syetan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan berta- wakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syetan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang menyekutukannya dengan Allah."
(An-Nahl: 98-100)
Tipu Dayanya terhadap Anak Adam
Selanjutnya,
iblis melakukan tipu daya kepada salah seorang putera Adam, dan
demikian terus mempermainkannya, sampai ia tega membu- nuh saudaranya
sendiri, membuat murka ayahnya dan berbuat maksiat kepada Tuhannya.
Dengan demikian ia membuat Sunnah yang buruk terhadap keturunan Adam
dalam hal pembunuhan jiwa. Dan disebutkan dalamAsh-Shahih^ bahwa Nabi
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidaklah
suatu jiwa pun dibunuh secara zalim kecuali atas anak Adam yang pertama
menanggung darah pembunuhannya, sebab dia adalah orang yang pertama
kali memberikan Sunnah pembunuhan." Maka, si iblis itu melakukan
tipu daya kepada pembunuh tersebut agar memutuskan tali silaturrahim,
berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya, menimbulkan murka Tuhannya,
dan berbuat zalim kepada dirinya sendiri, lalu ia mencampakkannya pada
siksa yang berat serta mengharamkannya dirinya dari pahala yang besar.
*) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (3335), Muslim (1677) dari Ibnu Mas'ud
************************
"Demi Allah, seandainya Dia tidak membahagiakan hamba-Nya dengan memberi taufiq, -
dan sungguh demi Allah, Dia begitu Maha Penyayang kepada hamba-Nya-
tentu tak seharipun iman bisa bertahan di hatinya,
sebab begitu banyak penyakit dan godaan yang mendera,
bahkan sampai tak terhingga.
bahkan sampai tak terhingga.
Sungguh, kalau bukan taufiq dan kasih sayang-Nya,
takkan takut terhadap bara neraka yang menyala,
tidak pula terhadap suatu hari,
di mana ia akan menghadap Tuhannya,
di mana ia akan menghadap Tuhannya,
di situ ia akan diputuskan secara adil,
dan sungguh Dia tidak berbuat zalim kepada hamba-Nya.
No comments:
Post a Comment