Friday 5 October 2012

Bagaimana Menjadi Hamba-Nya yang Bersyukur



“Syukur itu menurut asalnya adalah adanya pengakuan akan nikmat yang telah Allah berikan dengan cara tunduk kepada-Nya, merasa hina di hadapan-Nya dan mencintai-Nya. Maka barangsiapa yang tidak merasakan bahwa itu adalah suatu kenikmatan maka dia tidak akan mensyukurinya.

Barangsiapa yang mengetahui itu adalah nikmat namun dia tidak mengetahui dari mana nikmat itu berasal, dia juga tidak akan mensyukurinya. Barangsiapa yang mengetahui itu adalah suatu nikmat dan mengetahui pula dari mana nikmat itu berasal, namun dia mengingkarinya sebagaimana orang yang mengingkari Allah yang memberi nikmat, maka dia telah kafir.

Barangsiapa yang mengetahui itu adalah suatu nikmat dan dari mana nikmat itu berasal, mengakuinya dan tidak mengingkarinya, akan tetapi ia tidak tunduk kepada-Nya dan tidak mencintai-Nya atau ridha kepada-Nya, maka ia tidak mensyukurinya. Barangsiapa yang mengetahui itu adalah nikmat dan dari mana nikmat itu berasal, mengakuinya, tunduk kepada yang memberi nikmat, mencintai-Nya dan meredhai-Nya, dan menggunakan dalam kecintaan dan ketaatan kepada-Nya, maka inilah baru disebut sebagai orang yang bersyukur.”

Ancaman dan Bahaya Untuk Orang yang Kufur Nikmat

Allah berfirman yang ertinya,

“Dan (ingatlah juga) ketika Robb kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka ketahuilah sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih’.” (QS. 14: 7).

Dalam ayat yang mulia ini, Allah Azza wa Jalla memberikan janji kepada para hamba-Nya yang mau bersyukur, sekaligus memberikan ancaman yang keras bagi mereka yang berani untuk kufur kepada-Nya.

Bukti dari ancaman Allah ini dapat kita lihat dari kisah-kisah orang di sekitar kita, atau dari apa yang Allah ceritakan langsung dalam ayat-Nya tentang kisah Qarun.

Allah swt berfirman yang ertinya,

“Qarun berkata, ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku’. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasannya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat darinya dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, ‘Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar. Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS 28: 78-79 & 81).

Wal iyyadzu billah… semoga Allah swt menjadikan kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang bersyukur. Amiin.

No comments:

Post a Comment